Minggu, 06 Januari 2013

Tersadar namun tak terbangun.



Nyata yang begitu indah hanyalah mimpi.
Tak semudah ucapan tak semudah angan-angan.
Rencana hanya sebuah rencana, bukan kita yang menentukan.
Namun tak satupun terwujud... hanya sebuah rencana.
Nyata kau ucapkan kata setia di telingaku, hingga ku tuli.
Nyata kau lindungi aku sekuat tenagamu, hingga ku mati.
Namun nyata hanyalah mimpi.
Tak satupun terwujud, hanya sebuah impian.

Ketika pengorbanan ini tak lagi kau hargai.
Termakan auman egomu yang begitu keras.
Tergoreskan nafsu belaka.
Dia menuntut akupun begitu.
 Bukankah itu membuatmu bimbang?
Kau senang di perebutkan namun kau lupa apa tujuanmu padaku...

Aku lelah termakan api amarah.
Tak berguna, hanya dosa yang ku dapat.
Kau terlalu bodoh untuk mengerti.
Tak pernah belajar dari kesalahamu.
hanya ego yang membenarkan tindakanmu dan kau bangga akan itu.
 Alangkah mirisnya hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar